TOLERANSI
Toleransi ialah sikap yang menghargai, mencerminkan
dan memberi hak kepada orang lain. Supaya seseorang tidak bertentangan
atau berbeda dengan pendirian
sendiri. namun ada berapa macam contoh dalam sikap toleransi yang saya alami
yaitu terhadap masyrakat, sekolah, Dan keluarga.
Pernah
saya alami sikap toleransi terhadap masyarakat sekitar rumah saya dengan
permasalahan saat memilih sebuah pemimpin di desa atau bisa disebut juga dengan
kepala desa, pada saat tiba waktunya untuk memilih sebuah kepala desa yang baru,
dimana pada saat itu lah tetangga saya tidak mempunyai sikap toleransi yang
tinggi sehingga mendeskriminasi saya dan keluarga di paksa untuk memilih sebuah
kepala desa sebut saja si ”A” yang saya tidak teratik dengan kinerjanya.
Sebelumnya
memang pernah menjabat sebagai kepala desa namun kinerja yang di lakukan
terhadap masyarakat sangatlah kurang, nah oleh karena itu saya tidak mau
memilih kepala desa tersebut sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama
sebelumnya tetapi tetangga saya selalu tidak mempunyai sikap yang toleransi
sehingga tidak memberi hak kepada saya dan keluarga untuk memilih kepada desa
yang lain. Begitulah contoh kurangnya toleransi terhadap masyarakat sekitar, Namun
saya dan keluarga memiliki keyakinan sikap toleransi masing-masing dalam
memilih kelapa desa yang lain.
Kisah
ini pernah saya alami pada saat saya masih duduk di bangku SMP sehingga masuk
perkuliahan sampai sekarang, Pada saat itu saya masuk di sekolah Madrasah
Tsanawiyah Miftahul Jannah sekolah agama setara dengan SMP ada banyak yang saya
rasakan semenjak masuk di bangku SMP terhadap sikap toleransi, terutama dalam
latar belakang daerah, Di sekolah Madrasah Tsanawiyah Miftahul Jannah dulu
kebanyakan berasal dari tangerang,
Pastinya
beraneka ragam keturunan ada yang dari batak, sunda, betawi, bahkan asli jawa. Kondisi
tersebut bagi saya dan teman-teman tidak membuat terpecah, meski tetap ada
“insiden” kecil yang lebih mengarah ke kenakalan remaja, Sikap Toleransi
seperti menyebut marga atau perbedaan secara fisik atau bisa di sebut rasis.
Namun secara umum semua itu malah membuat kami lebih dekat dan tidak pernah
mempermasalahkan asal usul nenek moyang atau agama yang kami anut. Terus terang
“perbedaan” dan “keragaman” itu menimbulkan kesan yang sangat mendalam bagiku.
Ada
lagi Sikap toleransi pada saat saya masih duduk di bangku sekolah mengah
pertama mengenai soal tidak mengikuti mata pelajaran atau bisa di katakan
membolos,
Teman saya si “A” pada saat
itu saya sedang mengikuti pelajaran bahasa Indonesia, namun salah satu teman
saya yang sekelas membolos pada saat pelajaran itu, saya sudah memberi tahu
kepada teman saya untuk masuk kelas, tetapi dia sangat keras kepala saya tidak
akan memaksa kepadanya untuk masuk kelas karena itu termasuk sikap toleransi
terhadapnya.
Masih duduk di bangku SMP saya menemukan sikap toleransi
terhadap teman sekelas yang tidak mau di ajak sholat, pada saat itu saya mau
mengajak teman saya untuk sholat namun dia tetap diam untuk mengikuti ajakan
saya ,meski saya juga tidak munafik karena pernah saya alami pada saat berada
di posisi dia seperti ajakan untuk sholat tetapi saya menolaknya.
Kemudian setelah selesai duduk di bangku Sekolah Menengah
Pertama kemudian saya melanjutkan Sekolah Mengah Atas yang bernama SMK NEGERI
KABUPATEN TANGERANG yang sering di sebut orang-orang adalah 2cr singkatan dari
2 citra raya, pada saat saya masuk SMK menemukan Sikap tolerans, pada saat guru
sedang menerangkan pelajaran ada beberapa siswa membuat kegaduahan di kelas sehingga
proses belajar sangat terganggu oleh siswa yang membuat kegaduhan dan salah
satu siswa yang focus terhadap pelajaran termasuk saya menegurnya, meski
beberapa siswa yang membuat kegaduhan tersebut tidak membuat “insiden” karena
meraka mengerti sikap toleransi terhadap siswa lain.
Berikutnya saya memasuki perkuliahan dan saya menjadi
mahasiswa di salah satu univeristas ternama yaitu UNIVERSITAS GUNDARMA , pada
saat itu saya menemukan sikap toleransi terhadap kelompok diskusi, jadi pada
saat diskusi ada salah seorang sedang asik dengan ego nya sendiri yaitu sedang
asik memainkan handphone dan berbicara sendiri sehingga membuat kelompok
diskusi kurang konsisten terhadap itulah sikap toleransi muncul bahkan tidak
hanya itu saja, Ada mahasiswa juga tidak mengkuti kelompok diskusi, namun saya
tidak memaksa mereka untuk membantu karena saya juga pernah pernah mengalami
seperti tidak mengikuti kelompkok diskusi.
Oke kali ini yang terakhir sikap toleransi yang pernah saya
alami terhadap keluarga, jadi pada saat ibu, bapak, dan nenek saya sedang
tertidur namun adik saya sedang menonton tv dengan volume yang sangat keras
saya memberi tahu bahwa semuanya sedang tertidur agar mengurangi volumenya
dengan nada santai ”dek. Volume tv kecilkan lagi pada tidur semuanya” lalu dia
menjawab “oke, ka” . Apa yang saya katakan dia melakukannya. Tidak hanya itu saja
kemudian pada saat membuang sampah sembarangan di depan halaman rumah saya
terpikir oleh sikap toleransi terhadap saya sendiri lalu membuangnya pada
tempat yang telah di sediakan
Penjelasan di atas adalah sikap-sikap toleransi yang pernah saya alami terhadap masyarakat,
sekolah dan keluarga.
0 komentar:
Post a Comment